Faktor utama yang mempengaruhi korosi lembaran baja tahan karat
2025-07-24
Lembaran baja tahan karatbanyak digunakan karena ketahanannya terhadap korosi yang sangat baik, tetapi mungkin masih berkarat dalam kondisi tertentu. Faktor utama yang mempengaruhi karat pada baja tahan karat meliputi aspek-aspek berikut:
1. Komposisi kimia
Kandungan nikel dan kromium: Ketahanan korosi pada baja tahan karat terutama bergantung pada komposisi kimianya, terutama kandungan kromium dan nikel. Kromium dapat membentuk lapisan pasivasi pada permukaan baja tahan karat untuk mencegah oksidasi. Nikel meningkatkan ketahanan korosi pada baja tahan karat, terutama di lingkungan bersuhu rendah.
Kandungan karbon: Kandungan karbon yang lebih tinggi pada baja tahan karat dapat menyebabkan pengendapan karbida, sehingga mengurangi ketahanan terhadap korosi. Oleh karena itu, baja tahan karat rendah karbon biasanya memiliki ketahanan korosi yang lebih baik.
2. Faktor lingkungan
Lingkungan pengoksidasi: Pada lingkungan dengan kandungan oksigen tinggi, oksigen di udara akan bereaksi dengan permukaanlembaran baja tahan karatuntuk membentuk film oksida. Jika lapisan oksida rusak atau tidak lengkap, dapat menyebabkan karat.
Kelembaban dan kelembapan: Paparan jangka panjang terhadap lingkungan lembab atau tempat dengan kelembapan tinggi akan dengan mudah membentuk kerak, produk korosi, dan bahkan korosi elektrokimia pada permukaan baja tahan karat, yang menyebabkan karat.
Ion klorida: Klorida sangat korosif terhadap baja tahan karat dan dapat merusak lapisan pasif pada permukaan baja tahan karat, menyebabkan korosi lokal atau bahkan lubang.
Lingkungan asam-basa: Lingkungan asam atau basa yang kuat akan mempercepat korosi baja tahan karat. Konsentrasi asam atau alkali yang tinggi sangat korosif terhadap baja tahan karat, terutama pada suhu tinggi.
3. Suhu
Suhu tinggi: Ketahanan korosi pada baja tahan karat akan menurun pada lingkungan bersuhu tinggi, karena suhu tinggi akan menyebabkan lapisan oksida pada permukaan logam menjadi lebih tipis atau bahkan retak sehingga kehilangan ketahanan terhadap korosi. Khususnya di lingkungan di atas 800°C, beberapa jenis baja tahan karat dapat mengalami oksidasi kromium, yang menyebabkan korosi.
Perubahan suhu: Fluktuasi suhu yang sering juga dapat menyebabkan retak korosi tegangan pada permukaan baja tahan karat, sehingga meningkatkan risiko karat.
4. Kerusakan mekanis
Goresan dan benturan : Jika permukaanlembaran baja tahan karattergores atau rusak secara mekanis, lapisan pasif pada permukaannya akan rusak, sehingga logam terpapar ke luar dan rentan terhadap korosi. Hal ini biasanya terjadi jika permukaan baja tahan karat tidak terlindungi dengan baik.
Pemrosesan dan pengelasan yang buruk: Selama pemrosesan dan pengelasan, korosi lokal dapat terjadi karena suhu tinggi dan oksidasi lokal, terutama pada sambungan las.
5. Korosi elektrokimia
Kontak dengan logam yang berbeda: Ketika baja tahan karat bersentuhan dengan logam lain, korosi galvanik dapat terjadi. Korosi galvanik terjadi ketika dua logam berbeda bersentuhan dan membentuk baterai, dan salah satu logam tersebut akan terkorosi. Misalnya, ketika baja tahan karat bersentuhan dengan logam seperti besi atau aluminium, besi dan logam lainnya dapat lebih cepat terkorosi.
Baterai korosi: Di lingkungan dengan potensi berbeda, baterai lokal dapat terbentuk, menyebabkan korosi lokal pada baja tahan karat.
6. Akumulasi polutan
Polutan industri: Polutan di udara akan bercampur dengan uap air membentuk zat asam, yang akan menimbulkan korosi pada permukaan baja tahan karat. Khususnya di perkotaan dan kawasan industri, korosi pada baja tahan karat seringkali dipercepat karena tingginya kandungan polutan di udara.
Bahan organik dan bakteri: Di beberapa lingkungan, akumulasi bahan organik atau bakteri juga dapat mempengaruhi permukaan baja tahan karat, merusak lapisan pelindungnya dan mempercepat korosi.
7. Perawatan permukaan dan kebersihan
Pasifasi: Setelahlembaran baja tahan karatpermukaannya dipasivasi, lapisan oksida pelindung dibentuk untuk membuatnya lebih tahan korosi. Jika permukaan tidak dibersihkan dan dirawat dengan benar, hal ini dapat menyebabkan kotoran pada permukaan dan lapisan oksida yang tidak lengkap, sehingga meningkatkan risiko karat.
Kebersihan yang tidak memadai: Jika terdapat kotoran seperti minyak, debu, dll pada permukaan baja tahan karat, polutan tersebut akan menghambat pembentukan lapisan oksida permukaan, sehingga baja tahan karat rentan terhadap korosi.
8. Stres tersisa setelah diproses
Selama proses pemrosesan baja tahan karat, seperti pemotongan, pembengkokan, peregangan, dll., tekanan internal dapat terjadi pada baja tahan karat. Tekanan-tekanan ini dapat menyebabkan terbentuknya retakan korosi tegangan (stress-corrosion crack), sehingga mempercepat timbulnya karat.
Singkatnya, karatlembaran baja tahan karatbiasanya merupakan hasil dari tindakan gabungan dari beberapa faktor. Untuk menghindari karat, faktor-faktor ini perlu dikontrol, seperti pemilihan bahan yang sesuai, menghindari kontak dengan zat korosif, meningkatkan proses perawatan permukaan, serta pembersihan dan pemeliharaan rutin. Dengan mengambil tindakan perlindungan yang tepat, masa pakai produk baja tahan karat dapat diperpanjang.
We use cookies to offer you a better browsing experience, analyze site traffic and personalize content. By using this site, you agree to our use of cookies.
Privacy Policy